Gemeteran 10 Menit Sama Dengan Olah Raga 1 Jam!

Meski terdengar mudah, tapi saya kira tidak semua orang akan suka dengan tips lebih cepat langsing yang berikut ini: gemetaran karena dingin! Tidak lama, 10 menit saja. Iya, memang itu kedengaran menyenangkan, tapi kan juga jadi masuk angin atau pilek. Haha….

Ini serius, karena merupakan hasil dari suatu penelitian tentang cara melangsingkan badan dengan mudah terbaru. Dikatakan bahwa gemetaran karena kedinginan selama 10 menit itu sama dengan olah raga selama satu jam! Wah, mungkin rasa lapar yang dihasilkan juga sama ya….

Kog bisa?

Alasannya, karena kedua hal itu, gemetaran dan olah raga, sama-sama membuat tubuh memproduksi hormon yang menstimulasi terjadinya calorie-burning “brown fat,” begitu katanya.

Sebelumnya, “brown fat” ini hanya terdapat pada bayi, nah, sekarang para ilmuwan mengetahui bahwa ternyata ini orang dewasa juga memilikinya. Dan mereka yang memiliki lebih banyak “brown fat” itu lebih langsing.

Jika “white fat” (lemak putih) itu menyimpan energi, maka “brown fat” (lemak cokelat) itu membakarnya.

Sekitar 50 gram brown fat bisa membakar sampai 300 kalori per hari, energi yang sama yang terdapat dalam 50 gram white fat.

Penelitian tersebut meminta para sukarelawan untuk berada dalam ruangan yang suhunya diturunkan sampai sekitar 15 derajat Celcius, dan mereka mulai gemetaran.

Dr Paul Lee, dari Sydney’s Garvan Institute of Medical Research yang menjadi pemimpin penelitian tersebut, mengatakan bahwa ada dua hormon yang bisa dipicu oleh dingin; irisin dan FGF21, yang keluar ketika otot bergetar dan juga brown fat.

Dalam waktu sekitar 10 sampai 15 menit gemetaran tadi, terbentuk hormon irisin yang sama banyaknya dengan satu jam olah raga sedang. Dalam laboratorium, irisin dan FGF21 bersama-sama mengubah sel-sel lemak putih menjadi lemak cokelat dalam waktu 6 hari.

Dengan penemuan fakta bahwa jumlah brown fat ternyata bisa ditingkatkan dalam beberapa tahun terakhir ini mempunyai potensi dikembangkannya terapi untuk melawan kegemukan atau obesitas dan diabetes, kata dokter Lee.

Penemuan ini telah dilaporkan dalam edisi terbaru Cell Metabolism Journal.
sumber: http://www.dailymail.co.uk